Rabu, 04 Mei 2011

pengertian pendidikan bahasa arab

BAB I

PENDAHULUAN


Setiap anak manusia pada dasarnya mempunyai kemampuan untuk menguasai setiap bahasa, walaupun dalam kadar dan dorongan yang berbeda. Adapun diantara perbedaan-perbedaan tersebut adalah tujuan-tujuan pengajaran yang ingin dicapai, kemampuan dasar yang dimiliki, motivasi yang ada di dalam diri dan minat serta ketekunannya.
Mengajar merupakan suatu kegiatan yang sangat memerlukan keterampilan propesional dan banyak sekali dari apa yang harus dikerjakan oleh guru dan instruktur baik di dalam maupun di luar kelas melibatkan pengambilan berbagai keputusan.
Dari masa lampau, banyak dari keputusan-keputusan ini diambil hanya berdasarkan pemikiran ala kadarnya saja dari waktu ke waktu. Pendekatan seperti ini untuk masa sekarang ini tidak mungkin lagi dapat dilakukan. Pentingnya pengambilan keputusan yang memadai oleh guru untuk jangka pendek ataupun jangka panjang. Adalah merupakan karakteristik yang penting dalam proses belajar mengajar, pada hakekatnya keputusan-keputusan ini sering tidak jelas menampak untuk bertumbuh lebih kompleks, apalagi faktor-faktor yang terlibat sering sulit dapat diterapkan semuanya ini menuntut adanya peningkatan propesionalisme dari pihak guru.
Tugas dan tanggung jawab utama seorang guru atau pengajar adalah mengelola pengajaran serta lebih efektif, dinamis, efisien dan positif, yang ditandai dengan adanya kesadaran dan keterlibatan aktif diantara 2 subjek pengajaran. Guru sebagai penginisiatif awal dan pengarah serta pembimbing, sedang peserta didik sebagai yang mengalami dan terlibat aktif untuk memperoleh perubahan diri dalam pengajaran.
BAB II
PEMBAHASAN

  1. PENGERTIAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB
Bahasa Arab adalah bahasa Agama Islam dan bahasa Al-Qur’an, seseorang tidak akan dapat memahami kitab dan sunnah dengan pemahaman yang benar dan selamat (dari penyelewengan) kecuali dengan bahasa Arab. Menyepelekan dan menggampangkan Bahasa Arab akan mengakibatkan lemah dalam memahami agama serta jahil (bodoh) terhadap permasalahan agama.Pendidikan bahasa Arab sangat dibutuhkan dewasa ini di Indonesia. mengingat sedikitnya lembaga pedidikan yang mengajarkan bahasa Arab dibandingkan dengan bahasa asing lainnya di negri yang mayoritas penduduknya muslim dan populasi muslim terbesar di dunia saat ini.Tidak perlu diragukan lagi, memang sepantasnya seorang muslim mencintai bahasa Arab dan berusaha menguasainya. Allah telah menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa Al-Qur’an karena bahasa Arab adalah bahasa yang terbaik yang pernah ada sebagaimana firman Allah:
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ
“Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.”


B. TUJUAN
Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman yang utuh , mendalam dan komprehensif tentang strategi pembelajaran beserta cabang-cabang ilmu yang berkaitan dengannya. Selain itu , dapat memberikan sumbangan bagi peningkatan mutu tenaga pendidik , yang salah satunya dengan peningkatan mutu tenaga didik , yang salah satunya dengan peningkatan mutu tenaga pendidik , yang salah satunya dengan meningkatkan kemampuan mereka dalam penguasaan terhadap strategi pembelajaran. Pengelolaan Pengajaran Bahasa Arab adalah suatu upaya untuk mengatur (memenej, mengendalikan) aktivitas pengajaran berdasarkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip pengajaran khususnya dalam Bahasa Arab untuk mensukseskan tujuan pengajaran agar tercapai secara lebih efektif, efisien dan produktif yang diawali dengan penentuan strategi dan perencanaan, diakhiri dengan penilaian, dan dari penilaian akan dapat dimanfaatkan sebagai Feedback (umpan balik) bagi perbaikan pengajaran lebih lanjut.
Pengelolaan Pengajaran Bahasa Arab mencakup semua kegiatan yang secara langsung dimaksudkan untuk mencapai tujuan-tujuan khusus pengajaran Bahasa Arab.
Dalam proses interaksi belajar mengajar, guru adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan dan keterampilan kepada anak didiknya. Sedangkan anak didik adalah subjek yang menerima pelajaran/ilmu pengetahuan dari guru. Ilmu pengetahuan adalah alat yang sangat penting dalam proses itu. Tanpa ilmu pengetahuan proses itu tidak akan berlangsung, sebab ilmu pengetahuan adalah substansi proses belajar mengajar. Oleh karena itu, guru hendaknya menyadari, bahwa ilmu pengetahuan adalah sebagai alat untuk mencapai tujuan pengajaran dan bahkan untuk mencapai tujuan jangka panjang, yakni tujuan pendidikan Nasional.
Kemudian dalam proses interaksi belajar mengajar, metode yang diperlukan oleh seorang guru bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pelajaran berakhir. Seorang guru tidak akan dapat melaksanakan tugasnya bila dia tidak menguasai satu pun metode mengajar yang telah dirumuskan dan dikemukakan para ahli pendidikan.

C. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup terdiri dari beberapa  bab yang masing-masing isinya secara singkat dapat dikemukakan sebagai berikut :
 Paradigma Baru Pendidikan di Indonesia . Bab ini menjelaskan tentang latar belakang timbulnya paradigma baru pendidikan , macam-macam pendidikan : visi , misi , tujuan , kurikulum , proses belajar mengajar , pendidik , peserta didik  dan lain-lain  Strategi pembelajaran . Bab ini menjelaskan tentang pengertian , tujuan , dan manfaat ,strategi pembelajaranbagi tenaga pendidik , ruang lingkup kajian strategi pembelajaran ,serta sumber kajian strategi pembelajaran.
Manusia sebagai makhluk belajar . Bab ini menjelaskan tentang  berbagai istilah yang berkaitan dengan manusia berdasarkan petunjuk Al-Qur’an dan As-Sunnah , pendapat para pakar pendidikan islam dan non-islam;uraian tentang aspek kognitif , afektif , dan psikomotorik manusia dengan berbagai komponennyasecara mendalam dan tuntas.




D. MENGAJARKAN BAHASA ARAB

Untuk pengajaran bahasa, para ahli telah menemukan dan mengemukakan berbagai macam metode mengajar di bidang bahasa, terutama untuk bahasa arab Hal itu disebabkan cara mengajar bahasa arab kepada anak didik harus menggunakan metode-metode tertentu sesuai dengan karakteristik bahasa arab itu sendiri. Bahasa Inggris misalnya cara mengajarkannya berbeda dengan Bahasa Arab, walaupun pada dasarnya keduanya sama-sama bahasa asing.
Ibnu khaldun berkata, “Sesungguhnya pengajaran itu merupakan profesi yang membutuhkan pengetahuan, keterampilan, dan kecermatan karena ia sama halnya dengan pelatihan kecakapan yang memerlukan kiat, strategi dan ketelatenan, sehingga menjadi cakap dan professional.” Penerapan metode pengajaran tidak akan berjalan dengan efektif dan efisien sebagai media pengantar materi pengajaran bila penerapannya tanpa didasari dengan pengetahuan yang memadai tentang metode itu. Sehingga metode bisa saja akan menjadi penghambat jalannya proses pengajaran, bukan komponen yang menunjang pencapaian tujuan, jika tidak tepat aplikasinya. Oleh karena itu, penting sekali untuk memahami dengan baik dan benar tentang karakteristik suatu metode. Secara sederhana, metode pengajaran bahasa Arab dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu: pertama, metode tradisional/klasikal dan kedua, metode modern. Metode pengajaran bahasa Arab tradisional adalah metode pengajaran bahasa Arab yang terfokus pada “bahasa sebagai budaya ilmu” sehingga belajar bahasa Arab berarti belajar secara mendalam tentang seluk-beluk ilmu bahasa Arab, baik aspek gramatika/sintaksis (Qowaid nahwu), morfem/morfologi (Qowaid as-sharf) ataupun sastra (adab). Metode yang berkembang dan masyhur digunakan untuk tujuan tersebut adalah Metode qowaid dan tarjamah. Metode tersebut mampu bertahan beberapa abad, bahkan sampai sekarang pesantren-pesantren di Indonesia, khususnya pesantren salafiah masih menerapkan metode tersebut. Hal ini didasarkan pada hal-hal sebagai berikut: Pertama, tujuan pengajaran bahasa arab tampaknya pada aspek budaya/ilmu, terutama nahwu dan ilmu sharaf. Kedua kemampuan ilmu nahwu dianggap sebagai syarat mutlak sebagai alat untuk memahami teks/kata bahasa Arab klasik yang tidak memakai harakat, dan tanda baca lainnya. Ketiga, bidang tersebut merupakan tradisi turun temurun, sehingga kemampuan di bidang itu memberikan “rasa percaya diri (gengsi) tersendiri di kalangan mereka”. Metode pengajaran bahasa Arab modern adalah metode pengajaran yang berorientasi pada tujuan bahasa sebagai alat. Artinya, bahasa Arab dipandang sebagai alat komunikasi dalam kehidupan modern, sehingga inti belajar bahasa Arab adalah kemampuan untuk menggunakan bahasa tersebut secara aktif dan mampu memahami ucapan/ungkapan dalam bahasa Arab. Metode yang lazim digunakan dalam pengajarannya adalah metode langsung (tariiqah al – mubasysyarah). Munculnya metode ini didasari pada asumsi bahwa bahasa adalah sesuatu yang hidup, oleh karena itu harus dikomunikasikan dan dilatih terus sebagaimana anak kecil belajar bahasa. Penjelasan:
1.Metode Qowa’id dan tarjamah (Tariiqatul al Qowaid Wa Tarjamah)
Penerapan metode ini lebih cocok jika tujuan pengajaran bahasa Arab adalah sebagai kebudayaan, yaitu untuk mengetahui nilai sastra yang tinggi dan untuk memiliki kemampuan kognitif yang terlatih dalam menghafal teks-teks serta memahami apa yang terkandung di dalam tulisan-tulisan atau buku-buku teks, terutama buku Arab klasik11. Ciri metode ini adalah:
a.Peserta didik diajarkan membaca secara detail dan mendalam tentang teks-teks atau naskah pemikiran yang ditulis oleh para tokoh dan pakar dalam berbagai bidang ilmu pada masa lalu baik berupa sya’ir, naskah (prosa), kata mutiara (alhikam), maupun kiasan-kiasan (amtsal).
b.Penghayatan yang mendalam dan rinci terhadap bacaan sehingga peserta didik memiliki perasaan koneksitas terhadap nilai sastra yang terkandung di dalam bacaan. (bahasa Arab – bahasa ibu).
c.Menitikberatkan perhatian pada kaidah gramatika (Qowa’id Nahwu/Sharaf) untuk menghafal dan memahami isi bacaan.
d.Memberikan perhatian besar terhadap kata-kata kunci dalam menerjemah, seperti bentuk kata kiasan, sinonim, dan meminta peserta didik menganalisis dengan kaidah gramatikal yang sudah diajarkannya (mampu menerjemah bahasa ibu ke dalam Bahasa Arab)
e.Peserta tidak diajarkan menulis karangan dengan gaya bahasa yang serupa / mirip, dengan gaya bahasa yang dipakai para pakar seperti pada bacaan yang telah dipelajarinya, terutama mengenai penggunaan model gaya bahasa, al – itnab at Tasbi’ a
2.Metode langsung (al Thariiqatu al Mubaasyarah)
Penekanan pada metode ini adalah pada latihan percakapan terus-menerus antara guru dan peserta didik dengan menggunakan bahasa Arab tanpa sedikitpun menggunakan bahasa ibu, baik dalam menjelaskan makna kosa kata maupun menerjemah, (dalam hal ini dibutuhkan sebuah media). Perlu menjadi bahan revisi disini adalah bahwa dalam metode langsung, bahasa Arab menjadi bahasa pengantar dalam pengajaran dengan menekankan pada aspek penuturan yang benar ( al – Nutqu al – Shahiih), oleh karena itu dalam aplikasinya, metode ini memerlukan hal-hal berikut;
a.Materi pengajaran pada tahap awal berupa latihan oral (syafawiyah)
b.Materi dilanjutkan dengan latihan menuturkan kata-kata sederhana, baik kata benda ( isim) atau kata kerja ( fi’il) yang sering didengar oleh peserta didik.
c.Materi dilanjutkan dengan latihan penuturan kalimat sederhana dengan menggunakan kalimat yang merupakan aktifitas peserta didik sehari-hari.
d.Peserta didik diberikan kesempatan untuk berlatih dengan cara Tanya jawab dengan guru/sesamanya.
e.Materi Qiro’ah harus disertai diskusi dengan bahasa Arab, baik dalam menjelaskan makna yang terkandung di dalam bahan bacaan ataupun jabatan setiap kata dalam kalimat.
f.Materi gramatika diajarkan di sela-sela pengajaran,namun tidak secara mendetail.
g.Materi menulis diajarkan dengan latihan menulis kalimat sederhana yang telah dikenal/diajarkan pada peserta didik.
h.Selama proses pengajaran hendaknya dibantu dengan alat peraga/media yang memadai. Penutup Sebagai penutup, bahwa alur makalah ini lebih menekankan tentang pentingnya:

 





KESIMPULAN


Bahasa Arab adalah bahasa Agama Islam dan bahasa Al-Qur’an, seseorang tidak akan dapat memahami kitab dan sunnah dengan pemahaman yang benar dan selamat (dari penyelewengan) kecuali dengan bahasa Arab. Menyepelekan dan menggampangkan Bahasa Arab akan mengakibatkan lemah dalam memahami agama serta jahil (bodoh)
Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman yang utuh , mendalam dan komprehensif tentang strategi pembelajaran beserta cabang-cabang ilmu yang berkaitan dengannya. Selain itu , dapat memberikan sumbangan bagi peningkatan mutu tenaga pendidik , yang salah satunya dengan peningkatan mutu tenaga didik , yang salah satunya dengan peningkatan mutu tenaga pendidik , yang salah satunya dengan meningkatkan kemampuan mereka dalam penguasaan terhadap strategi pembelajaran
Mengajarkan bahasa arab terdapat dua cara:
  1. Metode secara tradisional adalah metode pengajaran bahasa Arab yang terfokus pada “bahasa sebagai budaya ilmu
  2. Metode secara modern adalah metode pengajaran bahasa arab yang berorentasi pada tujuan bahasa arab sebagai alat




1 komentar:

  1. Watch 'Virtua Fighter 2' for free online | Videoodl.cc
    I want to use the latest version of Virtua Fighter 2, which is on the Play Game version at youtube converter Videoodl.cc. It has to be converted to a resolution of 480x480, making it suitable for

    BalasHapus